• "hidup ku untuk mereka yang membutuhkan"

    4 Hal di Bulan Ramadan yang Baik untuk Anda


    Bulan Ramadan yang datang hanya satu tahun sekali memang membawa banyak manfaat. Tak hanya manfaat karena berpuasa, tapi juga beberapa kegiatan lainnya. Apa saja?


    Puasa
    Tak sedikit penelitian yang mengungkapkan manfaat berpuasa bagi metabolisme tubuh. Dengan berpuasa, sistem pencernaan tubuh yang biasanya bekerja berat dapat sedikit beristirahat. Menurunnya aktivitas pencernaan ini dapat memberi ruang pada tubuh untuk membersihkan diri dari racun-racun yang terakumulasi selama ini. Proses ini bisa membantu aktivitas perbaikan sel-sel tubuh yang rusak.

    Jika dilakukan dengan benar, berpuasa bisa membantu membuang racun-racun pada tubuh, mengendalikan berat badan, dan membuat tubuh tetap awet muda. Karena itu sebaiknya perhatikan kandungan gizi Anda saat sahur dan berbuka. Hindari makanan yang digoreng, berlemak, dan terlalu manis dalam jumlah yang berlebihan.

    Silaturahmi

    Banyak yang memanfaatkan momen Ramadan untuk menjalin kembali silaturahmi yang terputus. Buka puasa bersama, berkumpul bersama teman dan keluarga merupakan kegiatan yang sering dilakukan pada bulan suci ini. Kegiatan ini ternyata memiliki efek yang luar biasa bagi kesehatan tubuh dan jiwa.

    Penelitian yang dilakukan peneliti Universitas Harvard dan dipublikasikan pada Harvard Women's Health Watch menyatakan, orang yang memiliki hubungan baik dan hangat dengan keluarga atau teman terbukti memiliki lebih sedikit penyakit dan membuat hidup lebih sehat. Pertemanan atau persaudaraan yang baik bisa membantu seseorang melepaskan stres yang menyebabkan gangguan pada kekebalan tubuh dan risiko penyakit jantung yang disebabkan oleh stres.

    Terkoneksi dengan baik secara sosial memang bisa meningkatkan kualitas hidup. Hal ini dibuktikan dalam studi terhadap 1500 orang berusia lanjut yang dilakukan oleh peneliti Australia dari Flinders University. Pada penelitian tersebut, orang-orang dengan teman yang banyak, umumnya memiliki harapan hidup lebih tinggi. Dukungan dan kehadiran teman mampu meningkatkan kualitas kesehatan dan menurunkan tingkat stres yang berbahaya untuk tubuh. Efek ini sangat bermanfaat untuk membantu mempercepat penyembuhan dan bahkan memperlambat penuaan dini. Jadi tak ada alasan untuk melewatkan acara silaturahmi pada saat Ramadan maupun Idul Fitri.

    Memaafkan
    Menjelang Ramadan atau pada saat hari raya Idul Fitri merupakan saatnya bermaaf-maafan. Memberi maaf memang sebaiknya tak hanya asal ucap di pesan singkat atau di mulut saja. Daripada hanya sekadar kata yang sia-sia, sebaiknya berilah maaf dengan tulus kepada orang yang Anda masih menyimpan dendam atau amarah.

    Jika Anda bisa memaafkan dengan tulus, melepaskan semua dendam dan bersikap positif, banyak manfaat yang bisa didapat. Memaafkan seseorang dengan tulus dapat membuat hati lebih tenang. Efeknya, beban dan tekanan pada jantung pun berkurang. Setiap kita mengingat dendam atau marah, tekanan darah, detak jantung, dan beban jantung pun meningkat. Gejala seperti sulit tidur, mudah sakit kepala, sampai sakit-sakit tubuh yang dipicu karena stres pun umum terjadi. Karena itu, orang yang mudah memaafkan umumnya lebih sehat secara fisik maupun psikologis.

    Hormon kortisol yang terbentuk saat marah atau dendam juga memberi efek buruk pada kekebalan tubuh. Meningkatnya hormon ini secara berlebih, dapat menyebabkan gangguan kognitif dan bisa merusak sel-sel penting pada otak. Dengan memaafkan secara tulus, kehidupan Anda menjadi lebih tenang dan menyenangkan. Efeknya, metabolisme tubuh bisa menjadi lebih baik dan sistem kekebalan tubuh pun semakin kuat. Mulai Ramadan ini, usahakan kata “maaf lahir dan batin” bukan lagi hanya sekadar ucapan di mulut atau pesan singkat saja.

    Menahan amarah
    Pada saat berpuasa, kita diminta menahan nafsu dan amarah. Nah ternyata menahan amarah memiliki banyak manfaat tak hanya secara psikologis tapi juga untuk kecantikan. Saat marah, otot-otot di wajah menjadi tegang dan kaku. Kebiasaan sering marah pada hal-hal kecil, seperti kemacetan di jalan, bersenggolan dengan orang di transportasi umum, atau bertengkar dengan pasangan bisa memicu keriput lebih cepat di wajah.

    Peneliti dari University of Ohio bahkan membuktikan, amarah tak sekadar buruk untuk kondisi psikologis, tapi juga kesehatan kulit. Dalam penelitian yang dipublikasikan pada the British journal Brain, Behaviour, & Immunity, terdapat 98 orang yang dibagi dalam dua kelompok.

    Kelompok pertama diisi oleh orang-orang yang mudah marah dan kelompok kedua diisi oleh orang-orang yang lebih tenang. Hasilnya, penyembuhan luka dan perbaikan sel kulit pada kelompok orang-orang pemarah, empat kali lebih lama ketimbang orang-orang yang bisa mengendalikan emosi.

    Menurut peneliti, tingginya hormon kortisol pada orang-orang pemarah menghambat produksi kolagen yang penting untuk peremajaan kulit. Kekurangan kolagen pada kulit bisa memperlambat penyembuhan luka dan memicu percepatan keriput pada kulit. Hiii!

    0 komentar:

    Posting Komentar

     

    Blogger news

    About

    Blogroll